Tahukah Mereka (Para Pengikut)? Salafi Bukanlah Sekte, Aliran, Partai Atau Organisasi Massa
Minggu, 16 Februari 2020
Edit
✏ Jama’ah Tabligh
✏ Ahmadiyah
✏ Naqsabandiyah
✏ LDII dll
atau sebuah organisasi massa sebagaimana
✏ NU
✏ Muhammadiyah
✏ PERSIS
✏ Ikhwanul Muslimin
✏ Hizbut Tahrir dll
❗TANGGAPAN :
● Ini adalah salah kaprah...!
💺 Salafi bukanlah sekte, aliran, partai atau organisasi
massa dll.
💺 Namun salafi adalah manhaj (metode beragama), yaitu
berusaha mengikuti orang-orang terdahulu dalam cara beragama mereka yaitu
Rasulullah, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dst dari para ulama yang
telah mengikuti mereka dengan baik.
💺 Salafi suka menjelaskan bahwa cara beragama harus
berdasarkan dalil-dalil yang shohih, ada contohnya atau pernah diamalkan atau
dipahami oleh Rasul dan para sahabatnya, para tabi'in dan ulama-ulama yang
mengikuti jejak mereka, karena cara seperti itulah yang diinginkan Allah dan
Rasul-Nya dalam beragama.
💺 Sedangkan firqah-firqah lain umumnya beragama berdasarkan
tradisi, budaya, adat atau kebiasaan masyarakat setempat atau dengan perasaan,
akal-akalan atau tergantung kepada kepentingan partainya atau organisasinya
yang tidak ada dalilnya atau menyelisihi Al-Qur'an, al-Hadits dan apa yang
diamalkan dan dipahami oleh para sahabat Nabi.
💺 Salafi selalu menerangkan kepada ummat bahaya kesyirikan,
macam-macamnya, menyeru untuk menjauhi syirik dan pelakunya, sehingga menjadi
jelas dan terang antara syirik dan tauhid dan antara ahli syirik dan ahli
tauhid.
💺 Salafi juga suka menerangkan kepada ummat bahaya-bahaya
bid'ah, macam-macam bid'ah, siapa saja yang disebut ahli bid'ah. Menerangkan
kepada umat pentingnya mempelajari dan mengamalkan sunnah sehingga menjadi
jelas antara ahli bid'ah dan ahlussunnah.
💺 Sehingga semua orang di seluruh pelosok dunia dimanapun
dan kapanpun adalah seorang salafi jika ia beragama Islam dengan mengikuti
manhaj salaf tanpa dibatasi keanggotaan.
Sebagian orang juga mengira dakwah Salafiyyah adalah gerakan
yang dicetuskan dan didirikan oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.
❗Ini pun kesalahan besar❗
💺 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang hidup
pada 3 abad yang lalu berdakwah dengan mengajak umat Islam khususnya di jazirah
arab untuk kembali kepada cara beragama yang benar dengan mengikuti manhaj
salaf.
💺 Tetapi penjajah Inggris dan kaum muslimin pada waktu itu
yang masih terus bergelimang dengan kesyirikan dan kebid'ahan tidak menyukai
bahkan mereka menentangnya. Lalu mereka pun menamakan para pengikut Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Wahabi.
💺 Ini kekeliruan besar. Karena al-Wahhab adalah salah satu
dari asmaa-ul husna (nama-nama Allah yang baik). Dan Syaikh pun tidak pernah
menamakan dirinya dan pengikutnya dengan Wahabi.
💺 Mereka sekedar mengajak ummat Islam kembali kepada
kemurnian Islam. Dan sampai sekarang istilah Wahabi disandarkan kepada siapa
saja yang mendakwahkan cara beragama yang benar atau sering disebut dengan
istilah salafi.
Dijelaskan oleh Syaikh ‘Ubaid yang ringkasnya :
🍁 Dakwah salafiyyah tidak didirikan oleh seorang manusia
pun.
🍁 Bukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama
saudaranya Imam Muhammad Bin Su’ud
🍁 Tidak juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan
murid-muridnya
🍁 Bukan pula oleh Imam Mazhab yang empat
🍁 Bukan pula oleh salah seorang tabi’in, bukan pula oleh
sahabat, bukan pula oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
🍁 Dan bukan didirikan oleh seorang Nabi pun, melainkan
dakwah Salafiyah ini didirikan oleh Allah Ta’ala
➡ Karena para Nabi dan orang sesudah mereka menyampaikan
syariat yang berasal dari Allah Ta’ala
➡ Oleh karena itu, tidak ada yang dapat dijadikan rujukan
melainkan nash dan ijma' (Ushul Wa Qowaid Fii Manhajis Salaf)
🌷 Oleh karena itu, dalam dakwah Salafiyyah tidak ada :
□ Ketua umum Salafi
□ Salafi Cabang
□ Salafi Ranting Daerah
□ Tata tertib Salafi
□ AD ART Salafi
□ Alur Kaderisasi Salafi
□ Dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafi
□ Tidak ada pendiri Salafi melainkan Allah dan Rasul-Nya
□ Tidak ada AD-ART Salafi melainkan Qur’an dan Sunnah dengan
pemahaman para Shahabat
Jazakumullahu khoiron.
Jazakumullahu khoiron.